"Jangan mengejar kesempurnaan dalam satu hari latihan. Kejar kemajuan 1% setiap hari. Metode ini akan mengubah senandung kecil yang konsisten menjadi sebuah simfoni yang agung."
Di tengah kesibukan dunia, ada sebuah ruang yang denyutnya terasa berbeda. Ruang itu tidak dibatasi dinding bata, melainkan oleh jendela-jendela digital di aplikasi Zoom Meeting. Setiap Selasa dan Kamis sore, puluhan wajah dari berbagai kota menyatu di layar, membentuk sebuah komunitas hangat yang terikat oleh satu kecintaan: seni nasyid.
Ini adalah Sekolah Nasyid virtual, sebuah wadah di mana semangat berkarya tak pernah padam. Begitu sesi dimulai, layar seketika hidup. Ada wajah-wajah muda yang penuh rasa ingin tahu, ada pula para senior yang ingin terus mengasah kemampuan. Senyum merekah, anggukan kepala penuh semangat, dan kolom obrolan yang riuh dengan sapaan menjadi pemandangan pembuka yang selalu berhasil menularkan energi positif. Suasana antusias begitu kental terasa, seolah menembus batas-batas koneksi internet.
Di pusat perhatian, tampil para pengajar—mereka bukan sekadar guru, melainkan coach yang luar biasa. Mereka adalah para praktisi nasyid kawakan, para musisi yang telah malang melintang di industri musik Islami. Latar belakang musik mereka yang mumpuni terpancar dari cara mereka mengajar.
Ada Coach A, seorang ahli aransemen yang dengan sabar membedah lapisan-lapisan harmoni. Dengan bantuan share screen dan audio berkualitas tinggi, ia bisa menunjukkan bagaimana suara satu, dua, dan tiga dapat berjalin menjadi satu kesatuan yang indah dan menyentuh kalbu. Penjelasannya yang sederhana membuat teori musik yang rumit terasa mudah dicerna.
Lalu ada Coach B, seorang vokalis dengan teknik pernapasan dan artikulasi yang sansat teruji. “Nasyid bukan hanya soal nada yang tepat, tapi soal rasa yang sampai,” ujarnya di suatu sesi. Ia tidak segan mencontohkan langsung, membuat para peserta terhanyut. Para siswa di rumah masing-masing, meskipun dalam mode mute, serempak mengikuti latihan olah vokal, dari pemanasan hingga penerapan pada lirik-lirik nasyid yang penuh makna.
Setiap sesi adalah perpaduan sempurna antara teori dan praktik. Para coach tidak hanya mengajar notasi atau ketukan, tetapi juga ruh dari setiap syiar yang dilantunkan. Mereka berbagi pengalaman panggung, trik mengatasi demam panggung, hingga cara membangun chemistry dalam sebuah tim nasyid. Sesi tanya jawab selalu interaktif, setiap pertanyaan dihargai dan dijawab dengan tuntas.
Meski terpisah jarak, kehangatan sebuah kelas musik begitu nyata. Mereka mungkin tidak bisa bertatap muka secara fisik, tetapi semangat mereka berpadu secara harmonis. Di ruang virtual itulah, bakat diasah, ilmu dibagikan, dan ukhuwah dieratkan.
Selasa dan Kamis kini bukan lagi sekadar hari biasa bagi para peserta. Ia telah menjadi jadwal yang dinanti-nantikan, sebuah panggung virtual tempat mereka mengisi kembali semangat, belajar dari yang terbaik, dan menjadi bagian dari gema syiar yang indah melalui alunan nasyid.



